Mahasiswa KKN UNS 125 Ciptakan Inovasi Alat Sirkus dan Rubuha untuk Pengendalian Hama Tikus di Desa
Mahasiswa KKN UNS 125 Ciptakan Inovasi Alat Pengendali Hama: Sirkus dan Rubuha

Pak Wagiyo, Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Glagahwangi, menyampaikan bahwa hama tikus telah menyerang sekitar sepertiga lahan sawah desa
Sigapnews.co.id | Klaten, 27 September 2024 – Kelompok mahasiswa KKN UNS 125 memperkenalkan dua inovasi baru dalam bidang pengendalian hama tikus di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupatn Klaten. Dua inovasi tersebut adalah Alat Sirkus (Sistem Pengusir Tikus Ultrasonik) dan Rubuha (Rumah Burung Hantu). Kedua alat ini dirancang sebagai solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah hama tikus yang sering kali menyebabkan gagal panen di lahan pertanian setempat.
Dalam acara sosialisasi yang digelar di Balai Desa Glagahwangi, mahasiswa KKN UNS menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari tema besar pertanian organik berkelanjutan yang mereka usung selama masa KKN. Ketua kelompok KKN, Gabriela Deananda Meysanti, menjelaskan bahwa Sirkus menggunakan teknologi gelombang ultrasonik yang mengganggu tikus tanpa merusak ekosistem. Di sisi lain, Rubuha menyediakan rumah bagi burung hantu sebagai predator alami tikus.
Wagiyo, Ketua Gabungan Kelompok Tani di Glagahwangi, menyambut baik inovasi tersebut. "Tikus telah menjadi masalah besar bagi kami, menyebabkan kerugian hingga sepertiga sawah rusak. Kami berharap teknologi ini bisa memberikan solusi yang lebih efektif dibandingkan metode konvensional," ujarnya.
Proses pembuatan kedua alat ini melibatkan kolaborasi erat antara mahasiswa pertanian dan teknik elektro UNS. Salah satu anggota, Maheswara Kumarafaza, menjelaskan bahwa Alat Sirkus dirancang dengan daya listrik rendah dan ramah lingkungan.
"Kami juga mengembangkan desain Rubuha yang sederhana dan mudah dipasang di berbagai titik strategis di sawah," tambah Maheswara.
Sosialisasi dihadiri oleh para petani setempat yang antusias menyambut inovasi ini. Dalam penutupan acara, Gabriela menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pertanian.
"Penggunaan Alat Sirkus dan Rubuha sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin 9 tentang inovasi dan infrastruktur. Kami berharap ini bisa menjadi langkah awal menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,"
Dengan harapan besar, teknologi ini diharapkan dapat diterapkan di seluruh wilayah pertanian Desa Glagahwangi untuk meminimalisir serangan hama tikus dan meningkatkan hasil panen. (ghoni)
Editor :JatengNews
Source : KKN UNS kelompok 125