Tanah Longsor Melanda Desa Kasimpar, Sebanyak 25 Orang Tewas
Ketua Senkom Mitra Polri Kabupaten Pekalongan Tinjau Korban Longsor yang Terisolir Selama 3 Hari

Ketua SENKOM MITRA POLRI Kabupaten Pekalongan, Ikhsan Suudi, memimpin rombongan penyerahan bantuan di lokasi bencana
Jatengnews | Banjarnegara, 25 Januari 2025 – Sebuah bencana tanah longsor terjadi di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, pada Selasa, 21 Januari 2025, pukul 18:00. Tanah longsor tersebut menewaskan sedikitnya 25 orang, dengan data korban masih terus diperbarui. Kejadian ini bermula akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Ketua SENKOM MITRA POLRI Kabupaten Pekalongan, Ikhsan Suudi, memimpin rombongan yang mengunjungi tokoh masyarakat Santoso di Desa Wanayasa, Banjarnegara Timur. Kunjungan tersebut terkait dengan peristiwa bencana yang menimpa Abdul Majid bersama istri dan dua anaknya, yang terisolir selama tiga hari setelah bencana terjadi.
Abdul Majid dan keluarganya tinggal di Dusun Cokrowati, Desa Kasimpar. Keluarga ini harus berjuang menghadapi situasi sulit setelah rumah mereka terancam oleh retakan tanah di sekitarnya.
"Kondisi rumah kami sangat mengkhawatirkan, terutama setiap kali hujan. Kami merasa cemas dan takut tanah akan bergerak lebih jauh," kata Abdul Majid.
Kronologi Bencana
Tanah longsor di Dukuh Cokrowati, Desa Kasimpar, terjadi pada malam hari, menghantam kawasan pemukiman warga dan menutupi akses jalan menuju Pekalongan. Dampak dari bencana ini sangat besar, mengakibatkan sejumlah warga terisolir dan kerugian materiil yang cukup signifikan. Abdul Majid dan keluarganya terisolasi selama tiga hari karena akses jalan tertutup longsor dan ancaman retakan yang terus meluas.
Upaya Penanganan Darurat
Tim SAR SENKOM Mitra Polri dari Banjarnegara dan Pekalongan segera merespons dengan memberikan bantuan logistik dan menyarankan keluarga Abdul Majid untuk mengungsi ke rumah warga lain yang lebih aman, yaitu rumah Pak Santoso. "Kami juga memberikan trauma healing kepada keluarga korban untuk membantu mereka mengatasi kecemasan pasca-bencana," ungkap Slamet, anggota Tim SAR.
Pihak berwenang juga menyarankan agar warga yang berada di sekitar area tanah longsor tetap waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman, terutama saat hujan lebat.
Kerusakan dan Dampak Bencana
Bencana ini menyebabkan kerusakan parah pada jalan utama menuju Pekalongan, yang tertutup akibat longsoran tanah. Selain itu, banyak rumah yang rusak dan terancam roboh akibat pergeseran tanah di sekitar area bencana. Kendala yang dihadapi tim evakuasi adalah akses menuju lokasi yang terputus dan cuaca yang tidak mendukung.
"Kerugian akibat bencana ini cukup besar, baik dari segi materiil maupun emosional bagi korban. Kami terus berupaya untuk membantu warga yang terdampak dan memastikan mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan," ujar Edi Emawan, Ketua Departemen BP SAR SENKOM Mitra Polri.
Kebutuhan Mendesak dan Potensi Bencana Susulan
Selain bantuan logistik, kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah tempat tinggal yang aman bagi warga yang terancam, serta pemulihan infrastruktur yang rusak. Tim SAR juga memperingatkan potensi bencana susulan mengingat kondisi tanah yang masih labil, sehingga sangat disarankan agar warga mengungsi saat cuaca buruk.
"Bencana tanah longsor ini mengingatkan kita untuk lebih waspada dan siap siaga dalam menghadapi ancaman alam," tambah Asep Suyanto, Pelapor SENKOM SAR Kabupaten Banjarnegara.
Pihak berwenang dan tim SAR terus bekerja keras untuk menyelamatkan warga dan memastikan bahwa semua yang terdampak mendapatkan perhatian yang layak.(ghoni)
Editor :JatengNews
Source : Humas senkom Banjarnegara