Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Singgih Januratmoko Pancasila sebagai Ikatan Emosional Bangsa!

Singgih Januratmoko sosialisasikan empat pilar kebangsaan di Kabupaten Klaten.
SIGAPNEWS.CO.ID | Klaten, 23 Mei 2025 – Dalam ikhtiar menjaga fondasi kebangsaan di tengah arus globalisasi dan disrupsi sosial, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Singgih Januratmoko, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Joglo Tengah Sawah, Jogonalan, Klaten, pada Jumat (23/5). Kegiatan ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, dan perwakilan lembaga keagamaan lintas iman.
Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika disorot sebagai penopang utama keutuhan bangsa di tengah keragaman etnis, bahasa, dan agama.
“Empat Pilar ini bukan sekadar dokumen atau slogan. Ia adalah kompas moral bangsa. Jika bangsa ini kehilangan arah, maka pilar-pilar inilah penunjuk jalannya,” tegas Singgih dalam pidatonya.
Ia mengingatkan bahwa sejarah dunia telah menunjukkan bagaimana negara-negara multietnik seperti Yugoslavia dan Uni Soviet runtuh karena tidak memiliki fondasi ideologis yang menyatukan. Sebaliknya, Indonesia yang plural mampu bertahan berkat Pancasila sebagai falsafah negara.
“Pancasila adalah anugerah terbesar Tuhan untuk bangsa ini. Ia bukan hanya dasar negara, tapi juga kekuatan pemersatu yang membuat perbedaan menjadi kekayaan, bukan sumber konflik,” ujarnya.
Singgih juga menyoroti pentingnya silaturahim sebagai cara membumikan nilai-nilai kebangsaan. Ia mendorong penguatan empati dan simpati di kalangan pejabat serta masyarakat luas, sebagai prasyarat lahirnya keadilan sosial dan pemerataan pembangunan.
Dalam konteks Klaten sebagai daerah multikultural, Singgih mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi garda terdepan menjaga toleranasi antarumat beragama. Menurutnya, Indonesia akan tetap kokoh jika warga negaranya menjadikan Empat Pilar sebagai kesadaran kolektif, bukan sekadar wacana seremonial.
Ia juga menekankan peran strategis setiap elemen bangsa dalam memperkuat kerukunan umat beragama, terutama di Kabupaten Klaten, mengingat Klaten adalah daerah yang memiliki potensi besar dalam membangun harmoni sosial antarumat beragama.
Acara ini ditutup dengan sesi dialog interaktif yang membahas tantangan keberagaman di era digital, serta pentingnya memperkuat narasi kebangsaan di ruang-ruang publik agar tidak dikerdilkan oleh ujaran kebencian dan radikalisme.
Melalui kegiatan ini, nilai-nilai kebangsaan diharapkan tak hanya hidup dalam naskah konstitusi, tetapi juga merasuk dalam denyut kehidupan masyarakat sehari-hari—sebagai benteng kokoh menghadapi segala bentuk ancaman perpecahan bangsa. (Rizal PM)
Editor :JatengNews
Source : Jateng News