HP Wartawan TA TV Diretas, Kapolres Sukoharjo Himbau Masyarakat Waspada

HP wartawan TA TV diretas, Kapolres Sukoharjo himbau masyarakat agar waspada.
JATENGNEWS | SUKOHARJO - Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit menghimbau agar masyarakat waspada tidak asal klik jika menerima link di aplikasi telegram atau aplikasi tidak jelas lainya.
Hal disampaikan Kapolres menyusul terjadinya peretasan HP milik Nasution, kontributor TA TV Sukoharjo beberapa waktu lalu.
Dikatakan Kapolres, kejadian atau kasus kejahatan melalui peretasan HP ini sudah sering terjadi.
Modusnya pun beragam, salah satunya dengan undangan pernikahan, undian berhadiah atau bahasa lain yang menarik agar target mengklik link yang disebar oleh pelaku.
"Yang saat ini marak ya undang pernikahan, seperti yang terjadi pada mas Nasution, kebetulan beliau ini belum menikah jadi saat relasi atau kawannya dapat undangan itu ya banyak yang percaya kemudian membuka link, padahal kalau dibuka itu bukan undangan tapi semacam virus yang disebarkan oleh hacker," ungkap Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit Rabu (17/05/2023).
Berkaca dari kasus yang dialami wartawan TA TV ini pihaknya akan semakin gencar melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar tidak percaya dengan aplikasi dengan modus di atas.
Selain itu juga jangan mudah percaya dengan pesan yang mengatasnamakan orang lain yang tidak dikenal untuk kepentingan tertentu.
"Untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan mas Nasution sudah membuat laporan aduan yang ini akan segera kami tindak lanjuti, berkaca dari kasus ini kami tegaskan lagi warga berhati hati," imbuhnya.
Usai membuat laporan aduan, Nasution sampaikan jika aplikasi telegram tersebut sudah tidak bisa digunakan tiga bulan lalu.
Kemudian dua minggu ini ia menerima pesan dari koleganya soal undangan pernikahan.
"Awalnya ini saya abaikan karena berpikir nanti ilang sendiri tapi ternyata dua seminggu ini makin banyak yang ngabari dapat pesan undangan nikah dari saya, setelah dibuka ternyata bukan dan informasi dari ahli itu modus kejahatan teknologi yang dilakukan Hacker," katanya.
Atas saran dari banyak pihak ia minta untuk membuat laporan aduan ke Polres Sukoharjo. Hal tersebut karena aplikasi telegram diambil alih oleh orang lain alias hacker dengan menggunakan foto lengkap dengan nomor HP milik korban. (bay)
Editor :Sigit Bayu Pamadi