Harlah Pancasila ke-79, LDII Serukan Memperkuat Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

Gambar ilustrasi Pengibaran Bendera Merah Putih
Sigapnews.co.id | Jakarta, 1 Juni 2024 – Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni menjadi momen penting untuk mengenang kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang pada tahun 1945. Momentum ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga nasionalisme dan internasionalisme, seperti yang disampaikan oleh Ketua DPP LDII, Singgih Tri Sulistiyono.
Tahun ini, peringatan Hari Lahir Pancasila mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”. Menurut Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro ini, tema tersebut relevan dengan situasi global saat ini yang penuh dengan gempuran informasi dan ketidakpastian.
“Di tengah situasi global yang penuh dengan gempuran informasi dan ketidakpastian, nasionalisme Indonesia yang didasarkan atas Pancasila menjadi semakin penting,” ujar Singgih.
Singgih menjelaskan bahwa nasionalisme yang didasarkan atas Pancasila telah terbukti mampu menghadapi berbagai macam tantangan, baik dari internal maupun eksternal. Semangat nasionalisme ini telah mengantarkan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan, menghadapi tentara Jepang dan Belanda, serta berbagai rongrongan dari ideologi lain.
“Kunci dari kekuatan nasionalisme Indonesia adalah persatuan, yang merupakan sila ketiga Pancasila. Sila Persatuan Indonesia ini menunjukkan bahwa persatuan merupakan hal yang penting untuk menjaga keutuhan bangsa,” jelas Singgih.
Lebih lanjut, Singgih menerangkan bahwa nasionalisme Pancasila tidak berarti membenci bangsa lain. Nasionalisme ini justru mendorong Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan dunia internasional, saling membantu dan menghormati negara lain.
“Nasionalisme Pancasila bukan chauvinisme. Kita harus menjaga hubungan internasional dan turut memelihara ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan cara itu, Indonesia bisa menjadi contoh yang baik bagi dunia,” tuturnya.
Meskipun Indonesia telah mencapai banyak kemajuan, Singgih mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ancaman terhadap persatuan bangsa masih ada, baik dari segi politik, kesukuan, maupun keagamaan. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk menjaga Pancasila sebagai warisan berharga dari para pendahulu bangsa.
“Jangan sampai kita mewariskan Indonesia dalam keadaan yang compang-camping dan tidak bersatu. Marilah kita jadikan peringatan Hari Lahir Pancasila ini sebagai momentum untuk menanamkan nasionalisme dan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkas Singgih. (Lines, Rizal PM)
Editor :JatengNews
Source : Kompasiana