Senkom Mitra Polri Kecamatan Tawangsari Ikuti Upacara HUT ke - 77 Republik Indonesia
Foto bersama Senkom Mitra Polri bersama Camat Tawangsari beserta Kapolsek dan Danramil, Rabu (17/8/2022).
Bung Karno, Bung Hatta, Otto Iskandardinata, Sam Ratulangi, Johanes Latuharhary, AA Maramis, KH Agus Salim, KH Wahid Hasyim, KH Mas Mansoer, Liem Koen Hian Liem, Raden Nganten Siti Sukaptinah, Raden Ayu Maria Ulfah dan masih banyak tokoh lainnya yang tidak memandang apa sukumu, apa rasmu, apa agama atau golonganmu.
Apakah mereka semua sepaham? Tidak. Semua punya pemikiran dan pandangan masing - masing. Tapi demi dan untuk berdirinya sebuah negara bernama Indonesia, semua akhirnya melebur, menyatu, menata dan menyatukan niat. Tidak ada lagi yang namanya perwakilan Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, Jawa, Sunda, Maluku, Minang, Kalimatan atau Madura. Yang ada cuma satu, Indonesia.
Sungguh tidak terbayangkan apa jadinya kita saat ini jika para pendahulu kekeh, ngotot dengan ego golongannya. Apakah KH Agus Salim kurang saleh sehingga mau berteman dengan Jef Last yang nota-bene-nya adalah seorang non muslim sekaligus seorang sosialis asal Belanda? Keimanan KH Agus Salim tak kurang secuilpun dengan keakraban itu.
Bahkan karena kebersahajaan, karena keluasan dan kedalaman ilmu KH Agus Salim, Jef Last menerima pemahaman Islam secara kaffah, secara lengkap. kurang alim apa coba KH Wahid Hasyim? Meski begitu, beliau mengutamakan persatuan antara muslim dan non muslim demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dan masih banyak sekali tauladan yang disajikan dalam sejarah tentang kiprah inklusif para founding fatherr republik ini dalam pergaulan sehari - hari. Termasuk dari KH Ahmad Dahlan yang banyak melakukan pembaruan Islam di tanah air.
Memang menyakitkan, jika saat ini kita masih melihat polarisasi dalam kehidupan kebhinekaan. Ibarat punya ladang dengan tanduran ijo royo - royo, kita pasti tidak rela jika beberapa pohon diserang hama. Kita pasti tidak bisa diam membiarkan hama itu semakin meluas, menyerang semua tanduran (tanaman) sehingga kita gagal panen, rugi bahkan memupuskan harapan kita sebagai petani. Maka pupul harus kita tebar, obat pembasmi hama harus kita semprotkan demi kemakmuran.
Kita memang tidak kuasa menghindari masalah. Tapi kita punya sejuta daya untuk menghadapi dan mengatasi. Dalam skala makro, Presiden Joko Widodo telah memberi contoh bagaimana negara kita mampu menghadapi sekaligus mengatasi berbagai krisis.
Read more info "Senkom Mitra Polri Kecamatan Tawangsari Ikuti Upacara HUT ke - 77 Republik Indonesia" on the next page :
Editor :Sigit Bayu Pamadi