DPP LDII Tempatkan Ketahanan Pangan Sebagai Salah Satu Program Strategis LDII Untuk Bangsa

"Tala termasuk daerah lumbung jagung nasional. Jika jagung saja cocok, apalagi sorgum," ungkap Anton yang juga Dosen Prodi Teknologi Pakan Ternak, Politeknik Negeri Tanah Laut.
Menurut Anton, cara memasak sorgum pun mirip dengan memasak beras.
"Tidak seperti jagung yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dimasak menjadi nasi jagung. Kalau biji sorgum, bisa langsung dimasak menggunakan magic jar seperti nasi," paparnya.
Selain itu, alasan kedua ialah batang dan daun sorgum dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia (kambing dan sapi). Bahkan kandungan nutrisinya pun sangat baik bagi kambing maupun sapi.
Rupanya ide membudidayakan sorgum inilah yang juga melatarbelakangi Anton melanjutkan pendidikan program doktor Ilmu Nutrisi dan Pakan di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Riset saya adalah tentang strategi budidaya sorgum, dan mengombinasikan sorgum dengan tumbuhan lokal, serta limbah pertanian menjadi pakan kambing. Jadi batang dan daun sorgum untuk pakan kambing, sedangkan bijinya untuk pangan manusia," pungkasnya.
Tidak hanya sebatas riset, Anton pun bertekad untuk membuat berbagai produk olahan dari biji sorgum ini. Bahkan kedepannya dirinya akan gencar menyosialisasikan sorgum kepada masyarakat luas, agar masyarakat terbiasa mengonsumsi sorgum.
"Saya sudah mencoba makan nasi sorgum. Ternyata rasanya enak. Yang tidak kalah pentingnya ialah, kandungan nutrisinya juga mencukupi bagi tubuh. Bahkan sorgum ini sangat cocok dikonsumsi bagi penderita diabetes sebagai pengganti nasi," ujarnya. (*)
Read more info "DPP LDII Tempatkan Ketahanan Pangan Sebagai Salah Satu Program Strategis LDII Untuk Bangsa" on the next page :
Editor :JatengNews
Source : Lines