JatengNews | Jakarta (14/7). Sejumlah tokoh Partai Golkar mengusulkan Musyawarah nasional Luar Biasa (Munaslub), yang bertujuan mengganti Ketua Umum Airlangga Hartarto. Inisiatif tersebut ditentang berbagai pihak, termasuk Majelis Dakwah Islamiyah (MDI).

Politisi Golkar sekaligus Bendahara Umum MDI, Singgih Januratmoko mengatakan pencapaian Golkar di bawah Airlangga Hartarto sudah sejalan dengan amanah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar.

“Ketua Umum Partai Golkar telah membawa kemajuan, baik terhadap partai maupun dalam pemerintahan,” tutur Singgih. 

Singgih yang juga anggota Komisi IV DPR RI itu mengatakan, sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mampu mengendalikan inflasi dan sukses mengendalikan imbas pandemi Covid-19. 

Menurut Singgih, bila alasan Munaslub adalah soal pencapresan Airlangga, politik sangatlah dinamis. Tidak bisa desak-mendesak. Banyak hal yang harus dikalkulasi, untuk meraih kemenangan dalam Pilpres. Singgih juga mengatakan, semua pihak harus menghormati mekanisme dalam organisasi. 

“Keputusan Munas dan Rakernas diambil atas persetujuan semua kader. Dengan demikian, tidak semestinya Munaslub diadakan. Dalihnya apa?,” tegas Singgih. 

Singgih mengatakan, jelang Pemilu 2024, seharusnya seluruh kader Golkar memperkuat internal partai. Agar makin kuat, untuk memenangkan lebih banyak kursi. Kepentingan segelintir orang yang ingin merusak kesolidan partai, seharusnya tidak diberi ruang. Bahkan, pada rapat-rapat pleno Golkar, tidak ada satupun rekomendasi mengganti ketua umum. 

Ia menduga isu Munaslub Golkar tersebut, sengaja diembuskan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu soliditas Golkar. Ia pun menduga ada penumpang gelap yang mengobarkan isu Munaslub untuk mengganti ketua umum.

Singgih pun mengajak semua kader untuk menyukseskan program-program Golkar, terutama program “Airlangga Hartarto Menyapa Rakyat”, agar Golkar makin populer dan mampu melaksanakan aspirasi rakyat Indonesia.