Singgih Januratmoko: Kemenag Mengurusi Manusia dari Lahir, menikah Hingga Meninggal, Apa Iya?

Singgih Januratmoko (tengah) menjadi narasumber pada acara Serap Aspirasi warga di Klaten.
SIGAPNEWS.CO.ID | Klaten — Dalam rangka memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam bidang keagamaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Serap Aspirasi Tokoh Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan Mitra Kementerian Agama, Jumat (23/05), di Joglo Tengah Sawah, Jogonalan, Klaten.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Direktorat Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf yang bertujuan menjaring masukan langsung dari tokoh-tokoh agama serta lembaga sosial keagamaan sebagai mitra strategis Kementerian Agama RI.
Turut hadir sebagai narasumber antara lain H. Imam Buchari, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah (mewakili Kakanwil yang tengah menunaikan ibadah haji), Kepala Kemenag Kabupaten Klaten KH. Anif Solikhin, serta Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Singgih Januratmoko.
Dalam sambutannya, KH. Anif Solikhin menyampaikan kebanggaannya atas kepercayaan menjadi tuan rumah kegiatan tersebut untuk keempat kalinya. Ia juga menyoroti kehadiran Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sebagai momen bersejarah bagi Kabupaten Klaten. “Alhamdulillah, ini kali pertama dalam sejarah Klaten, hadir anggota Komisi VIII DPR RI dalam kegiatan seperti ini. Semoga membawa keberkahan bagi kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, H. Imam Buchari menegaskan pentingnya peran bersama dalam membangun kehidupan beragama yang moderat dan harmonis. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menggiatkan pemberdayaan zakat dan wakaf. “Tidak bisa hanya mengandalkan Pak Singgih, semua pihak harus memiliki kesadaran. Republik ini bisa hancur jika kita menjauh dari nilai-nilai agama,” tegasnya.
Ia juga menyoroti perlunya sinergi antara Kementerian Agama, Komisi VIII DPR RI, dan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan keagamaan, baik di madrasah, sekolah negeri, maupun pesantren. “Masukan dari berbagai tokoh agama—Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan lainnya—serta dari lembaga sosial keagamaan sangat penting bagi kami,” tambahnya.
H. Singgih Januratmoko dalam paparannya menjelaskan luasnya cakupan tugas Kementerian Agama, yang tidak hanya menyangkut umat Islam, tetapi seluruh pemeluk agama di Indonesia. “Kemenag mengurusi manusia dari lahir, menikah, membina keluarga hingga meninggal dunia. Masalah yang dihadapi kompleks, apalagi Indonesia ini terdiri dari ribuan suku dan budaya,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa tahun ini Kemenag berhasil menyalurkan Program Indonesia Pintar (PIP) ke berbagai satuan pendidikan di bawah naungannya, mulai dari MI, MTs, MA, hingga sekolah-sekolah keagamaan Kristen seperti SDTK, SMTK, SMAK, STAK, STT, serta PTKIN seperti UIN, IAIN, dan STAIN.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan para narasumber. Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, salah satu peserta sempat berkelakar bahwa pelayanan Kemenag yang paling terasa manfaatnya dan bisa dinikmati seumur hidup adalah layanan pernikahan—karena sertifikat nikahnya berlaku seumur hidup. (Rizal PM)
Editor :JatengNews
Source : Jateng News